Senin, 02 Desember 2013

Penggolongan Obat Tradisional

Artikel ini tentang Penggolongan Obat Tradisional dan Perbedaan Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka.
Obat tradisional dibagi 3: Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka. Dulu pada awalnya Penggolongan hanya berdasarkan klasifikasi obat kimia, namun setelah berkembangnya obat bahan alam, muncul istilah obat tradisional, awal mulanya dibagi menjadi 2, yaitu obat tradisional (jamu) dan fitofarmaka, seiring perkembangan teknologi pembuatan obat bisa dalam berbagai bentuk, berasal dari ekstrak dengan pengujian dan standar tertentu, maka dibagilah obat tradisional menjadi 3, yaitu :
1. Jamu
Jamu adalah obat tradisional yang berdasarkan dari pengalaman empiris secara turun temurun, yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya dari generasi ke generasi. bentuk obat umumnya disediakan dalam berbagai bentuk serbuk, minuman, pil, cairan dari berbagai tanaman.
Jamu umumnya terdiri dari 5-10 macam tumbuhan bahkan lebih, bentuk jamu tidak perlu pembuktian ilmiah maupun klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris saja.
Contoh : jamu buyung upik, jamu nyonya menier
2. Obat Herbal Terstandar (OHT)
Obat Herbal Terstandar adalah obat tradisional yang telah teruji berkhasiat secara pra-klinis (terhadap hewan percobaan), lolos uji toksisitas akut maupun kronis, terdiri dari bahan yang terstandar (Seperti ekstrak yang memenuhi parameter mutu), serta dibuat dengan cara higienis.
Contoh : Tolak angin
3. Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah obat tradisional yang telah teruji khasiatnya melalui uji pra-klinis (pada hewan percobaan) dan uji klinis (pada manusia), serta terbukti aman melalui uji toksisitas, bahan baku terstandar, serta diproduksi secara higienis, bermutu, sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Contoh : Cursil
Perbedaan Jamu OHT dan Fitofarmaka :

  • Jamu --> Obat tradisional terbukti berkhasiat dan aman berdasarkan bukti empiris turun temurun.
  • OHT --> Obat Tradisional terbukti berkhasiat melalui uji pra-klinis dan teruji aman melalui uji toksisitas, bahan terstandar dan diproduksi secara higienis.
  • Fitofarmaka --> Obat tradisional terbuksi berkhasiat melalui uji pra-klinis dan uji klinis, teruji aman melalui uji toksisitas, bahan terstandar, dan diproduksi secara higienis dan bermutu. 


Baca Artikel Lain :

Tips Pengobatan Demam Pada Anak

Demam tidak selalu dianggap penyakit, tapi itu merupakan reaksi positif tubuh . Demam bisa menjadi indikator adanya infeksi dalam tubuh, atau reaksi positif tubuh karena terjadi penumpukan toksik (racun) dalam system tubuh yang terlalu banyak sehingga tubuh harus menghasilkan ekstra panas dengan peningkatan suhu tubuh guna membakar/menetralisir kelebihan racun yang harus dibuang yang tidak bisa diproses dengan suhu normal tubuh. Buat anak jangan coba-coba ya, berikut pengobatan demam pada anak, semoga bermanfaat!
  • jika demam tidak tinggi (< 38.5 derajat Celcius) berikan cairan lebih banyak seperti minum lebih banyak dan ASI lebih sering dari biasanya.
  • jika demam tinggi (< 38.5 derajat Celcius) berikanlah paracetamol dan cairan lebih banyak seperti minum lebih banyak dan ASI lebih sering dari biasanya.
  • DEMAM ITU SENDIRI BUKAN INDIKASI UNTUK PEMBERIAN ANTIBIOTIK, KECUALI PADA BAYI KURANG DARI 2 BULAN JIKA ADA DEMAM HARUS DIRUJUK DAN JANGAN BERIKAN PARASETAMOL UNTUK DEMAMNYA.
  • Dosis parasetamol untuk demam tinggi (< 38.5 derajat celcius) diberikan tiap 6 jam sampai demam reda

umur atau
berat badan
tablet
500 mg
tablet
100 mg
sirup 120 mg
/ 5 ml
2 bulan - < 6 bulan1/81/22.5 ml 1/2 sendok takar
6 bulan - < 3 tahun1/415 ml 1 sendok takar
3 tahun - < 5 tahun1/227.5 ml 1 1/2 sendok takar




Sumber: Depkes RI, Pedoman Pemberantasan Penyakit ISPA, 2001





Baca Artikel Lain:
A. Tips Pengobatan Demam Pada Anak
B. Cara Aman Penggunaan Obat Bebas